Waspada TBC: Fakta, Gejala, dan Cara Pencegahannya
Halo, teman-teman! Hari ini ACITYAPEDI kembali hadir untuk berbagi mengenai penyakit Tuberculosis atau TBC yang juga diperingati setiap tanggal 24 Maret sebagai Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS). ACITYAPEDI #1 ini akan membahas mengenai pengertian, klasifikasi, gejala, dan cara pencegahan penyakit Tuberculosis atau TBC. Jangan sampai terlewat yaaa!
PENGERTIAN
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi kronis yang cenderung berulang, umumnya menyerang organ paru-paru, dan disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan, saluran pencernaan, atau melalui luka terbuka pada kulit. Penularan paling sering terjadi melalui inhalasi tetesan udara (droplet) yang berasal dari penderita. Setelah masuk ke dalam tubuh, bakteri akan terkumpul di paru-paru dan berkembang biak, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, kemudian menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening.
KLASIFIKASI
Paru BTA (+) atau basil tahan asam (BTA) merupakan bakteri yang menjadi salah satu indikator utama dalam diagnosis penyakit Tuberkulosis. Pada TB paru dengan hasil BTA (+), hal ini menunjukkan bahwa sputum penderita mengandung bakteri yang dapat menular ke orang lain, sehingga jenis TB ini menjadi sumber penyebaran TBC. Sementara itu, pada Paru BTA (-), hasil pemeriksaan sputum SPS (Sewaktu-Pagi-Sewaktu) menunjukkan tidak adanya bakteri dalam sputum, meskipun hasil rontgen dada menunjukkan adanya TB aktif. Namun, ini bukan berarti penderita tidak bisa menularkan penyakit kepada orang lain. TB paru BTA (-) masih dapat menular, meskipun dengan risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan TB paru BTA (+).
GEJALA
Gejala yang sering dirasakan oleh penderita Tuberkulosis antara lain batuk berdahak yang berlangsung selama 2 minggu atau lebih. Batuk tersebut bisa disertai dengan beberapa kondisi berikut:
Dahak yang bercampur darah
Batuk darah
Sesak napas
Tubuh terasa lemas
Nafsu makan berkurang
Penurunan berat badan
Malaise (perasaan tidak sehat atau lesu)
Berkeringat di malam hari tanpa aktivitas fisik
Demam yang berlangsung lebih dari satu bulan
PENCEGAHAN
Pencegahan TBC dapat dilakukan dengan beberapa langkah, seperti menjaga dan mempertahankan kebersihan pribadi (seperti mencuci tangan dan menerapkan etika batuk yang baik), menjaga kebersihan lingkungan rumah, meningkatkan gizi keluarga, serta memberikan imunisasi Bacillus Calmette-Guerin (BCG) pada bayi.
REFERENSI
Sari, G., Setyawati, T. (2022). Tuberkulosis Paru Post Wodec Pleural Effusion: Laporan Kasus. Jurnal Medical Profession (MedPro), 4(2), 175-176.
Suprajitno, M., Mugianti, S., Sholikhah, U. (2015). Upaya Keluarga Mencegah Penularan Tuberkulosis. Jurnal Ners dan Kebidanan, 2(1), 2.